Penduduk Pulau Sumba, Propinsi Nusa Tenggara Timur, mempunyai bermacam kebiasaan turun-temurun. Tradisi-tradisi itu jadi daya tarik pariwisata yang mengundang turis untuk hadir bertandang.Salah satunya kebiasaan yang masih tetap mereka anut adalah keyakinan Marapu. Penduduk Sumba yang ada di desa kebiasaan atau pedalaman umumnya masih tetap berpedoman agama itu.
Artikel Terkait : http://prediksibola.hol.es/wisata/sup-ayam-waingapu-khas-sumba/
Belis adalah kebiasaan seserahan dalam pernikahan penduduk Sumba. Pria yang ingin meminang wanita Sumba harus memberi beberapa hewan ternak menjadi seserahan, dari mulai kerbau, sapi, babi, sampai Kuda Sandalwood atau Pasola.Jumlahnya hewan sebagai prasyarat pernikahan itu dipastikan oleh keluarga calon mempelai wanita, hingga keluarga calon mempelai pria mesti memenuhinya.
Artikel Terkait : http://intuit.hol.es/wisata/cara-menuju-sumba/
Makin terpandang keluarga calon mempelai wanita, makin banyak jumlahnya hewan yang perlu dikasihkan. Contohnya, seseorang pria ingin menikah dengan wanita dari keluarga bangsawan, minimum dia mesti membawa 40 ekor kuda Pasola tersebut belasan hewan ternak yang lain.
Artikel Terkait : http://sigithermawan.esy.es/wisata/sup-ayam-waingapu-makanan-khas-sumba/